Atas dedikasi terhadap lingkungan dan alam, Nyoman Dolphin terpilih sebagai salah satu peraih penghargaan Kalpataru 2019 oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Kalpataru adalah apresiasi tertinggi yang diberikan oleh KLHK kepada kelompok atau individu yang berjasa dalam merintis, mengabdi, menyelamatkan, dan membina perlindungan lingkungan hidup. I Nyoman Sukra atau yang kerap disapa Nyoman Dolphin, berhasil menyandang tokoh Kalpataru 2019 karena telah berjasa dalam menghidupkan sungai yang mati di wilayah Denpasar, Bali.
Dahulu, terhentinya aliran air pada muara (sungai) Tukad Mati telah menyebabkan banjir pada wilayah pariwisata Bali terutama Kuta, Legian dan Seminyak. Sebelumnya muara Tukad Mati terhambat sampah. Namun, berkat jasa Nyoman yang telah menghimpun masyarakat bantaran sungai, serta dibuatnya relawan Tukad Mati, Nyoman bersama kelompok masyarakat ini pun berhasil melakukan revitalisasi sungai, sehingga muara Tukad Mati dapat berfungsi kembali.
Nyoman mengakui dalam mewujudkan niatnya, terdapat banyak tantangan yang dihadapi. Menumbuhkan kesadaran masyarakat akan lingkungan sekitar merupakan tantangan terberat yang Nyoman lalui untuk mendapat dukungan dalam upayanya menghidupkan kembali aliran muara Tukad Mati.
“Tantangan terberat yang kita hadapi adalah menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk ikut peduli pada lingkungan sekitarnya,” ujar Nyoman mengenai tantangan terberat dalam upayanya melestarikan lingkungan.
Nyoman bersyukur, masyarakat sekitar masih memiliki kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan demi kenyamanan bersama. Karena sejatinya lingkungan alam adalah hak bagi semua orang, maka menjaga lingkungan adalah kewajiban bagi setiap individu.
FIRA PRAMESWARI
© 2020 OUTSYLOOKS
Discussion about this post